Tips Memanfaatkan Blog Ini

  1. Perhatikan tanggal penulisan dan tanggal update artikel. Semakin baru tanggal-tanggal ini, semakin valid informasi yang tercantum.
  2. Harap membaca komentar-komentar terkait sebelum bertanya; bisa jadi hal yang ingin Anda tanyakan sudah terjawab.
  3. Pertanyaan dapat disampaikan lewat bagian komentar atau lewat akun Twitter @asyafrudin.

Kamis, 14 Juli 2011

Menggunakan Huddle dan Private Message di Google+

UPDATE (15 Januari 2014)
Huddle/Group Chat sudah lama berganti nama menjadi Hangouts. Private Message bisa dilakukan dengan cara yang tercantum di bawah atau langsung lewat Hangouts.

Tulisan Awal
Huddle adalah istilah yang Google berikan untuk Group Chat di Google+. Jadi Huddle itu hanya Group Chat? Iya. Huddle hanya sebuah istilah. Tidak percaya? Ya sudah. Sementara Private Message (biasa disebut Message di Facebook atau Direct Message di Twitter) itu tidak ada di Google+. Tidak ada Private Message? Secara teknis, tidak ada. Untungnya Google+ memungkinkan kita mengirim post ke orang-orang tertentu saja. Ini bisa kita ibaratkan mengirim Private Message. Caranya? Ada di bawah.

Group Chat
Mengaktifkan Group Chat ini mudah dan intuitif. Asumsinya kita sudah sign in ke fitur Chat ini. Pertama, kita pilih salah satu kontak yang online di Chat. Tampilan chat window akan muncul di bagian bawah browser kita.

Google+ Chat
Klik tombol Add a Person (lihat gambar di atas) untuk mulai mengajak kontak yang lain untuk bergabung. Proses selanjutnya sangat intuitif. Jumlah orang yang bergabung bersama dalam satu chat session dapat dilihat di title bar masing-masing chat window (lihat gambar di bawah).

Google+ Group Chat
Sekedar informasi saja. Kontak dalam fitur chat di Google+ adalah kombinasi dari Plusser (ada usulan istilah lain?) yang ada di dalam Circle kita dan kontak Google Talk kita. Jadi, daftar kontak chat kita di Google+ bertambah banyak bila dibandingkan dengan Google Talk. Itu pun kalau ada Plusser di dalam Circle kita yang sign in ke Chat di Google+. Kalau tidak ada, sama saja bohong.

Private Message
Google+ (saat tulisan ini dibuat) tidak menyediakan Inbox atau fitur sejenis yang umum kita lihat di Facebook dan Twitter. Justru awalnya saya sempat berpikir bahwa Google+ memang tidak menawarkan fitur Private Message ini. Setelah saya telusuri, fitur ini tetap tersedia. Hanya caranya saja yang agak berbeda. Saya lanjutkan di bawah.

Untuk mengirim Private Message ke orang-orang tertentu, kita tetap menggunakan share box yang biasa sebagaimana kita update status ke Circle kita atau ke Public. Perbedaannya ada pada tujuan. Kalau biasanya kita memilih Circle atau Public, untuk Private Message ini kita pilih satu per satu Plusser yang kita mau.

Share hanya ke satu Plusser
Seperti contoh pada gambar di atas, kita dapat share sesuatu hanya untuk satu Plusser saja. Hal ini dapat dilakukan dengan mention Plusser tersebut atau menambahkan Plusser tersebut di kotak Add people (atau Add more people pada gambar di atas). Nantinya yang dapat membaca post kita pun hanya Plusser yang kita tuju. Akan tetapi, kita tidak bisa berhenti di sini. Saya lanjutkan di bawah.

Disable Reshare
Untuk memastikan bahwa post kita hanya dibaca oleh Plusser yang kita tuju, kita harus klik Disable Reshare seperti contoh pada gambar di atas. Dengan begitu, Plusser yang menerima post kita pun sudah dipastikan tidak dapat meneruskan post tersebut ke siapa pun. Lain cerita kalau Plusser terkait copy dan paste. Yang ini jelas tidak bisa dibatasi.
Update (25 Agustus 2011)
Pilihan Disable reshare berubah menjadi Lock this post.
Demikian penjelasan mengenai Group Chat dan Private Message. Group Chat jelas sebuah kelebihan Google+ bila dibandingkan Facebook. Twitter tidak kita hitung untuk urusan chat. Sementara Private Message (atau Private Post) itu sendiri bisa menjadi kelemahan.

Alasan pentingnya Inbox adalah untuk memisahkan antara informasi-informasi yang bersifat umum dengan pesan-pesan spesifik yang sifatnya terbatas. Itu alasannya kenapa Facebook membedakan antara Status Update dan Message atau Twitter membedakan antara Tweet dan Direct Message. Bayangkan dialog berikut:
Amir: "Oy oy. Link-nya dah gw kirim lewat Private Message ya."
Plusser: "Kapan?"
Amir: "Tiga jam yang lalu sih."
Plusser: "Ealah. Kirim lagi deh. Pusing gw nyarinya kalau campur aduk sama post yang lain."
Aneh, bukan?

Semoga bermanfaat!

Baca juga: Google Talk Group Chat (Chat Rooms) - Tidak sama dengan Group Chat di Google+

--
Amir Syafrudin

Selasa, 12 Juli 2011

Mematikan Notifikasi di Google+

UPDATE (15 Januari 2014)
Antar muka untuk merubah notifikasi sudah mengalami banyak perubahan sejak tulisan di bawah dibuat, tetapi alurnya secara mendasar tetap sama. Terlepas dari itu, fungsi "Mute" yang dijelaskan di bawah masih tersedia.

Tulisan Awal
Saya yakin semua pengguna situs jejaring sosial sudah familiar dengan istilah Notifikasi. Di Facebook, misalnya, notifikasi akan disampaikan kepada kita saat ada pengguna Facebook lain yang mengomentari status kita atau saat ada pengguna yang menuliskan sepatah-dua patah kata di Wall kita. Di Twitter, misalnya, notifikasi akan disampaikan kepada kita saat ada pengguna Twitter lain yang mengirim Direct Message atau mention kita dalam status mereka.

Google+ pun sudah pasti memiliki fitur ini. Juga seperti Facebook dan Twitter, Google+ pun menyediakan pilihan untuk mematikan notifikasi ini. Perbedaannya adalah Google+ memungkinkan kita mematikan notifikasi khusus untuk post (status) tertentu saja. Tujuannya untuk apa? Bayangkan status kita berisi komentar-komentar yang sudah tidak lagi relevan atau kita ikut berkomentar di sebuah status yang komentar-komentar lanjutannya pun ngalor-ngidul tanpa tujuan. Apakah kita bersedia menerima notifikasi setiap ada komentar yang tidak relevan (baca: yang tidak mau kita baca)? Jawaban saya, tidak.

Cara mematikan notifikasi di Google+ adalah sebagai berikut. Untuk mematikan notifikasi total (dan melepaskan diri kita dari cengkraman orang-orang liar di Google+), klik gambar gerigi di pojok kanan Google+ Bar di Home kita. Pada menu yang muncul, klik Google+ settings.

Google+ settings
Di tampilan Google+ settings yang muncul, cek bagian Receive notifications dan pilih jenis notifikasi yang tidak kita inginkan. Selesai! We got our life back.

Receive notifications
Seandainya kita hanya ingin mematikan notifikasi untuk status-status tertentu saja, kita harus masuk ke bagian Notifications, baik lewat sidebar di Home kita atau lewat tombol indikator notifikasi di Google+ Bar kita.

Notifications
Untuk mematikan notifikasi lewat bagian Notifications (lihat gambar di atas), cukup klik tombol menu di masing-masing status yang ingin kita matikan notifikasinya. Pada menu yang muncul, klik Mute this post.


Untuk mematikan notifikasi lewat tombol indikator notifikasi di Google+ Bar kita (lihat gambar di atas), cukup klik notifikasi terkait dan klik Mute this post.

Sekali lagi, selesai! We saved ourselves from those savages without sacrificing our social life.

Semoga bermanfaat!

--
Amir Syafrudin

Senin, 11 Juli 2011

Menggunakan Circle di Google+

UPDATE (15 Januari 2014)
Antar muka untuk pengaturan Circle sudah mengalami banyak perubahan sejak tulisan ini pertama kali dipublikasikan, tetapi fungsi dasarnya tetap sama seperti yang dijelaskan di bawah.

Tulisan Awal
Same old brand new social network? Google+ sudah pasti akan dibandingkan dengan Facebook dan Twitter. Setiap fitur yang ada di Google+ akan disandingkan dengan fitur yang serupa di Facebook dan Twitter. Sebagian orang melakukannya untuk beradaptasi dengan jejaring sosial yang baru ini, sebagian lainnya melakukannya untuk melakukan komparasi. Saya termasuk yang terakhir.

Fitur Google+ yang ingin saya paparkan dalam tulisan ini adalah Circle. Fitur ini adalah salah satu fitur dasar dalam Google+. Tanpa ada Circle ini, tidak akan ada jejaring sosial di Google+. Saya yakin banyak orang akan menyandingkan fitur ini dengan fitur Friends di Facebook atau fitur Following/Followers di Twitter. Walaupun begitu, fitur Circle ini mempunyai ciri khas tersendiri. Mungkin lebih tepat kalau dikatakan Circle itu ibarat kombinasi Friends dan Following/Follower.

Google+ Circles
Gambar di atas adalah empat contoh Circle yang saat ini saya gunakan. Saat saya menambahkan seorang pengguna Google+ (untuk selanjutnya saya sebut Plusser) lain ke dalam salah satu Circle di atas, saya akan menerima update status Plusser tersebut. Konsep ini mirip dengan Following di Twitter. Hanya saja Circle ini pun langsung berfungsi untuk mengelompokan Plusser yang kita ikuti. Jadi, lebih tepat kalau dikatakan Circle ini mirip dengan fitur List di Twitter. Facebook pun memiliki fitur List untuk mengelompokan Friends kita.

Perbedaan yang paling nyata dengan fitur List, baik di Twitter maupun Facebook, adalah Circle ini pun menentukan siapa yang akan menerima update status dari kita. Konsep Circle ini yang membuat Google+ berbeda dengan Facebook dan Twitter. Caranya? Saya jelaskan di bawah ini.

Di Twitter, seorang pengguna (yang biasa kita sebut Tweep) harus follow kita dulu untuk menerima update status dari kita. Di Google+, setiap Plusser yang ada dalam Circle kita akan menerima update status dari kita, baik kita ada dalam Circle mereka atau tidak. Perbedaannya adalah kalau kita tidak ada dalam Circle mereka, update status dari kita akan masuk bagian terpisah yang disebut Incoming.

Status Update in Google+
Gambar di atas adalah contoh konsep Circle. Saya sedang mengakses Circle Teman milik saya. Jadi saya hanya melihat berbagai status dari Plussers yang ada di dalam Circle Teman saya. Saat saya update pun, update saya akan terkirim ke Plussers yang ada di dalam Circle Teman saya. Akan tetapi, untuk Plussers yang tidak memasukan saya ke dalam Circle mereka, update dari saya akan masuk lewat Incoming.

Bingung?

Kita gunakan contoh saja. Misalnya A memasukan B ke dalam Circle bernama Penjahat, tapi B tidak mau memasukan A ke dalam Circle mana pun. Anggap saja B lupa, tidak merasa mengenal A, atau memang tidak mau berurusan dengan A lagi.

Saat B update status, A akan menerima update status tersebut, baik lewat Circle Penjahat maupun lewat Stream (agregasi seluruh Circle). Saat A update status, B akan menerima status update tersebut lewat Incoming. Hal ini dikarenakan B tidak memasukan A ke dalam Circle mana pun.

Masih bingung?

Pengalaman adalah guru terbaik. Silakan coba sendiri bermain dengan Circle ini. Circle ini adalah fitur dasar dalam Google+ karena Circle ini menentukan dari siapa kita akan menerima dan kepada siapa kita akan memberi. Dapat dikatakan Circle ini menjadi kunci bagi Plussers untuk membatasi pergaulan mereka di Google+.

Circle hanya satu bagian kecil dari berbagai fitur yang ada di Google+. Masih ada fitur-fitur lain dalam Google+ yang menarik untuk dicoba, seperti HangoutHuddle, atau Sparks. Masih banyak perintilan lain yang bisa kita utak-atik di Google+. Kita tidak akan pernah tahu apa saja kelebihan dan kekurangan Google+ bila kita tidak mencobanya sendiri. Jadi, manfaatkan invitation yang Anda terima untuk mengakses Google+. Sekarang! -atau besok, lusa, bulan depan, atau kapan pun Anda suka.

Semoga bermanfaat!

--
Amir Syafrudin

Jumat, 01 Juli 2011

Mengurus Paspor RI

Tulisan di bawah ini disumbangkan oleh penulis tamu bernama Ratna Aditia. Penulis yang bersangkutan dapat dikontak lewat akun Twitter @raditcsui.

PERSYARATAN PERMOHONAN PASPOR RI
  1. Mengisi formulir permohonan paspor RI dengan benar dan lengkap (perdim 11, yang dapat diperoleh di kantor imigrasi);
  2. Melampirkan berkas asli dan foto kopi identitas diri, antara lain:
    • Kartu Tanda Penduduk (KTP);
    • Kartu Keluarga (KK);
    • Akte Kelahiran atau Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah;
    • Surat Kawin/Akte Nikah bagi yang telah menikah;
  3. Paspor RI yang lama bagi pemohon penggantian paspor RI;
  4. Surat ganti nama (jika direncanakan akan dilakukan perubahan atau pergantian nama);
  5. Rekomendasi tertulis dari atasan atau pimpinan bagi mereka yang bekerja sebagai PNS, karyawan BUMN, TNI/Polri atau Karyawan Swasta;
  6. Pemohon melakukan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2007 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI).
PERSYARATAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR (DIBAWAH 17 TAHUN)
  1. Mengisi formulir permohonan paspor RI dengan benar dan lengkap (perdim 11, yang dapat diperoleh di kantor imigrasi);
  2. Melampirkan berkas asli dan fotokopi identitas diri, antara lain;
    • Akte lahir;
    • KTP orang Tua;
    • Kartu Keluarga;
    • STTB/Ijazah, atau Akte Lahir Orang Tua;
    • Surat Kawin/Nikah Orang Tua;
    • Foto Kopi Paspor Orang Tua yang masih berlaku;
  3. Paspor RI yang lama bagi pemohon penggantian paspor RI;
  4. Melampirkan surat pernyataan tertulis materai Rp 6000 dari Orang Tua;
  5. Pemohon melakukan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2007 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI).
Semoga bermanfaat!

--
Mohon  maaf sebelumnya karena prosedur pengurusan paspor RI yang terkait belum dapat disertakan dalam tulisan ini.